MySpace LED Scroller

Minggu, 29 Juli 2007

CINTA TANAH AIR (HIBBUL WATHON)

Tujuh belas Agustus tahun lalu, saat sang saka dinaikkan perlahan serta diiringi sayup lagu kebangsaan, mata terasa berkaca-kaca, dan tetesan hangat melewati pipi untuk kemudian jatuh satu-satu. Banyak hal yang memenuhi ruang pemikiran saat itu, dari pengorbanan tanpa pamrih para pejuang masa lalu, sampai putusnya urat malu para pelaku birokrasi kini, dalam menjalankan amanah negeri. Mudah-mudahan air mata kita yang menetes di pelataran ibu pertiwi 17 Agustus kemarin, juga refleksi dari rasa cinta tanah air.

Sebagai tanda rasa cinta negeri, Rasulullah-pun bersabda : "Arbaun min sa'adatil mar'i, antakuna jauzatussolihah, wa antakuna auladuhu abroro, wa antakuna khulatouhussolihin, wa antakuna arzaquhu fii biladihi" (ada empat yang menjadi kunci kebahagiaan seseorang, adalah seseorang yang pasangannya (suami/istri) solih, dan yang anak-anaknya berahlak mulia, dan yang berada di lingkungan para solihin, dan seseorang yang mencari rizqiNya di negara sendiri).

Semoga negeri kita tercinta menjadi negara yang "baldah toyyibah wa robbun ghafur, yang gemah ripah loh jinawi - tata tengtrem kerta raharja. Amin.